Bio JANNA Surabaya

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat beliau, serta orang-orang yang mengikuti beliau dengan baik sampai hari kiamat. Amma ba’du.

Kesehatan adalah hal yang paling utama yang Allah karuniakan kepada hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Mintalah kesehatan kepada Allah. Sebab, tidaklah seorang hamba dikaruniai sesuatu yang lebih utama melebihi kesehatan” (HR: Imam Ahmad).

Menurut pakar enzim, Hiromi Shinya, suatu paradigma baru atas kesehatan manusia harus dimulai dengan pandangan baru atas manusia dan tempat kita di alam. Selama sekitar seratus tahun belakangan, lembaga kedokteran dan perawatan kesehatan berada dalam keadaan perang melawan alam. Lembaga kedokteran sedang memenangi pertarungan hidup mati dengan taktik buru sergap sains. Para peneliti mencari kuman penyebab penyakit, kemudian mengembangkan senjata untuk menghancurkan kuman. Lalu para dokter dan pekerja kesehatan masyarakat menggunakan senjata itu untuk membunuh kuman jahat dalam tubuh pasien, sehingga yang sakit bisa sembuh dan yang sehat tetap sehat. Hasil perang manusia lawan kuman (yang tidak lain adalah mikroba/mikroorganisme) itu sangat menakjubkan sehingga kita bisa mulai mengalihkan perhatian ke penaklukan atas semua penyakit. Kita menyatakan perang terhadap kanker, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru. Tapi kita dapati bahwa tak ada musuh berupa kuman yang bisa kita hancurkan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit itu. Sebaliknya kita temukan bahwa banyak penyakit pembawa maut terkait dengan makanan tak sehat, kurang gerak badan, merokok, minum-minuman keras, dan persoalan gaya hidup lain. Medan pertempuran melawan penyakit sudah bergeser. Mengutip kata-kata tokoh komik Pogo karya Walt Kelly, “kita sudah temukan musuhnya, musuhnya itu kita sendiri”.

Ketika kita makan, makanan yang kita makan lewat mulut akan masuk ke dalam tubuh melalui kerongkongan dan dipecah-pecah oleh gerakan peristaltik, kemudian makanan dibawa ke lambung, disimpan, dan kemudian diantar kedalam usus. Di dalam usus inilah terjadi penyerapan sari-sari makanan oleh pembuluh-pembuluh darah yang menghubungkan usus dengan sel-sel disekujur tubuh. Ada hubungan tak terputuskan antara usus kita dengan mikroba, dalam flora normal usus, terkandung 20% mikroba bermanfaat, 30% mikroba berbahaya, dan 50% mikroba netral. Kelompok penting yang memegang kendali lingkungan usus adalah mikroba netral, itu karena kalau proporsi mikroba berbahaya meningkat akibat makan tak teratur, makanan tak sehat, atau kebiasaan buruk lain, maka mikroba netral akan bergeser menjadi mikroba berbahaya dan sebagian besar mikroba di usus bertindak sebagai mikroba berbahaya, membusukkan makanan yang tak dicerna dan menghasilkan gas beracun. Akibat lingkungan yang buruk itu, lama-lama bagian-bagian usus rusak, dan banyak penyakit bermunculan karena racun ikut terserap oleh pembuluh darah ke seluruh tubuh. Penyakit-penyakit yang timbul bersifat global, walaupun sepintas tidak ada hubungannya dengan usus. Disisi lain, ketika proporsi mikroba bermanfaat membesar, mikroba netral akan bekerja sejalan dengan mikroba bermanfaat, mencerna makanan dengan baik, dan mengeluarkan zat-zat yang bermanfaat, akibatnya lingkungan usus menjadi stabil, bagian-bagian usus bersih dan pemilik usus jadi lebih mungkin menikmati kehidupan yang panjang dan sehat, secara mental maupun fisik. Wallaahu Ta’ala ‘alam

Bersambung Insya Allah……